PENGAPLIKASIAN "7 HABITS OF HIGHLY EFECTIVE PEOPLE"



 THE 7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE


PENGAPLIKASIAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.      PROACTIVE
Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya
bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai
ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Saat seseorang proaktif, dia akan memikirkan segala tindakan dan perbuatan yang dilakukannya beserta akibat-akibatnya.
Poin ini mengajarkan kepada kita untuk dapat menerima suatu keadaan tanpa mengeluarkan suatu bentuk keluhan apapun dan memberikan tindakan positif terhadap keadaan tersebut.
Jadi setelah memahami penjelasan poin ini kita harus berpikir bahwa dalam hidup harus selalu mengingat “be proaktif” ini. Sifat yang cenderung suka mengeluh bahkan tak jarang menyalahkan keadaan tertentu ketika terjadi suatu masalah, itu akan menjadi suatu masalah baru yang nantinya akan merugikan diri sendiri.Sebagai seorang proaktif kita harus sering menggunakan bahasa proaktif - Aku bisa, aku akan, aku lebih suka.
Menjadi seseorang yang sadar dan mengerti akan “be proaktif” memang tidak mudah dalam prosesnya untuk menuju hal itu dibutuhkan adanya latihan dan kemauan untuk membiasakan diri dalam menerapkan poin tersebut dalam kehidupan sehari-hari.


2.      BEGIN WITH THE END IN MIND / MERUJUK PADA TUJUAN AKHIR
Merujuk pada tujuan akhir atau mulai dengan mengingat tujuan akhir kita, adalah cara bagaimana mendapatkan gambaran yang jelas mau ke mana dalam hidup ini. Apabila kebiasaan 1 mengatakan kita sebagai pengemudinya, maka kebiasaan 2 memerintahkan untuk menentukan ke mana kita akan menuju.
Jadi kita  harus membiasakan diri untuk selalu memikirkan tujuan apa yang ingin kita capai. Agar terbentuk suatu langkah yang yakin dan benar, mulanya kita diharuskan untuk memiliki sebuah tujuan. Tak mungkin kita tahu akan melangkah kemana apabila dalam hidup ini kita tidak memiliki tujuan apapun. Inti dari semua pernyataan itu, mulailah semua langkah dalam kehidupan ini dengan memikirkan apa sebenarnya tujuan akhir kita. Jadi, dengan otomatis langkah kita pun akan terarah dan tertuju pada sebuah titik mimpi yang kita harapkan untuk menetapkan kemana kia akan melangkah sehingga setiap langkah yang kita buat akan mendekatkan kita pada tujuan kita. Setiap langkah yang tercipta akan lebih terarah, ia tak hanya membuat jejak yang tak jelas, tetapi ia teratur dan dengan pasti mendekat pada tujuan akhir yang dinanti
Dengan memulai sesuatu dari tujuan akhirnya, maka kita akan terhindar dari menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang dalam jangka panjang atau bentuk akhir yang tidak bermanfaat. 


3.      PUT FIRST THINGS FIRST / DAHULUKAN YANG UTAMA
Dahulukan yang Utama adalah soal belajar menentukan prioritas dan mengatur waktu sehingga yang penting didahulukan, buka ditunda. Tapi kebiasaan ini lebih dari sekedar mengatur waktu, melainkan juga soal belajar mengatasi ketakutan dan bertahan di saat yang sulit
Jadi di poin ini kita dijarkan tentang prioritas.  Prioritas adalah hal mana yang kita anggap lebih dulu penting untuk dipenuhi atau dikerjakan, maka pilihlah hal itu.
Dalam hidup ini, kita harus memiliki sebuah prioritas, apalagi ketika kita barada dalam suatu keadaan yang menuntut kita untuk memilih. Maka kita haruslah bisa menentukan suatu prioritas karena tentu kita akan dihadapkan pada keadaan-keadaan yang mengharuskan kita untuk menomor duakan sesuatu. Dalam hal ini, kita harus bisa menganalisis kebutuhan kita sendiri, pilihan mana yang kira-kira lebih penting bagi kita. Apabila kita terbiasa menjalankan poin ini, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam menentukan sikap dan pastinya bertanggung jawab dalam setiap pilihan yang diambil. Begitu pula dengan hidup, ketika ditata dengan baik, kita akan menemukan bahwa akan lebih banyak waktu untuk keluarga, teman, dan lain-lain.


4.      THINK WIN-WIN / BERPIKIR MENANG-MENANG
Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi.
Poin ini mengajarkan kita akan melibatkan orang lain untuk membentuk kebiasaan baik kita. Thing win-win mengajarkan kita agar tidak hanya memikirkan kemenangan diri sendiri tetapi juga merangkul orang lain untuk menang. Tentunya tidak ada kata egois agar prinsip ini dapat berjalan. Di sini kita lebih banyak dituntut untuk mau peduli terhadap orang lain. Namun bukan berarti ketika kita memberikan kemenangan untuk orang lain, maka kita harus membiarkan diri kita kalah. Prinsip ini akan berlaku apabila tak hanya saya ataupun orang lain yang menang tetapi saya dan orang lainlah yang sama-sama menjadi seorang pemenang. Poin ini sangat sulit untuk dibiasakan karena tak hanya harus mengatur diri sendiri tetapi harus mau dan bisa membuat orang lain berbagi kemenangan dengan. Apabila prinsip ini terbiasakan dalam kehidupan sehari-hari, saya yakin akan menjadi sosok yang lebih peduli dan tidak egois.
Berpikir Menang-Menang adalah sikap terhadap kehidupan suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamu pun bisa menang. Bukan saya atau kami, tapi sama-sama. Dasar pemikirannya adalah keyakinan bahwa kita semua sama, tidak ada yang lebih rendah dan unggul dari yang lain.


5.      SEEK FIRST UNDERSTAND AND THEN TO BE UNDERSTOOD TO / BERUSAHA UNTUK MEMAHAMI TERLEBIH DULU, BARU DIPAHAMI
Jika kamu mau didengarkan, maka dengarkan orang lain. Jika kamu mau dihormati, maka hormatilah orang lain dan jika kamu mau dipahami, maka pahamilah orang lain. Semua hal itu memanglah sebuah hukum alam, ketika kita melakukan suatu aksi, maka timbullah suatu reaksi yang pastinya tergantung dari aksi kita. Prinsip ini mengajarkan saya untuk mau berusaha melakukan sesuatu ketika saya menginginkan sesuatu itu.
Poin ini mengajarkan saya juga supaya jika orang lain ingin percaya kepada kita maka kita harus meyakinkan dan percaya juga terhadap orang lain. Kalau kita mendengarkan dengan seksama untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian.

6.      SYNERGIZE
Sebenarnya tak cukup hanya pada lima prinsip di atas, masih ada prinsip “sinergis” yang mengharuskan kita untuk mampu bersinergi atau bekerja sama dengan banyak orang untuk melakukan sesuatu yang produktif. Sinergi ini tak hanya berhubungan dengan satu orang saja tetapi banyak orang sehingga kita akan terbiasa dengan “team work”. Dengan bekerja bersama tim, akan menghasilkan suatu pekerjaan yang lebih daripada ketika kita melakukan pekerjaan itu sendirian. Jadi sebenarnya sinergi ini sangat penting bagi kita untuk menghasilkan sesuatu yang lebih, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Di poin ini kita harus selalu berpikir bahwa kemampuan kita untuk bersinergi dengan orang lain atau bekerja secara tim itu sangat dibutuhkan, apalagi nantinya ketika kita harus terjun dalam dunia pekerjaan. Oleh karena itu, saya ingin selalu mengasah kemampuan bersinergi saya agar saya tidak merasa kesulitan ketika kita dituntut untuk menerapkan prinsip “team work”.
Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaanperbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang.

7.      SHARPEN THE SAW
Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya
mengasah kemampuan diri kita, memperbaharui diri kita. Dengan menambah ilmu baru, pengalaman baru, dll yang bertujuan agar diri kita terus tumbuh dan berkembang.
Misalnya   saya ingin menjadi seorang perawat profesional, maka saya terus belajar ilmu-ilmu baru yang belum saya dapatkan sebelumnya, saya ingin mendapatan pengalaman-pengalaman baru agar saya terus berkembang .Bentuk asah gergaji saya adalah dengan kuliah di keperawatan.

"Dari ketujuh poin di atas yang paling  saya suka yaitu poin kelima dimana kita harus berusaha memahami terlebih dahulu baru dipahami,poin ini akan sangat banyak manfaatnya jika kita bisa menerapkannya,dengan poin ini juga kita bisa jauh dari sifat egois dimana kita yang suka ingin dipahami tetapi kita tidak mau memahami terlebih dahulu. Semua kebiasaan ini sangat baik jika kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,meskipun pasti sangat sulit tetapi jika kita mau dan berusaha maka satu persatu kebisaan itu pasti bisa kita lakukan. Maka nikmati terus prosesnya maka kita akan merasakan hasilnya.karena hasil tidak akan mengkhianati proses."

#Pendidikanmoralkarakter

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Olahraga lari

kalimat "La tahzan "