LITERATUR REVIEW :
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN
GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA SD NEGERI 08 ALANG LAWAS PADANG
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Literatur keperawtan
Oleh
:
RISDIANA
WULANDARI
C1AA16086
PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES
SUKABUMI
SUKABUMI
2017
1. TOPIK
Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup
dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas Padang
2. KATA KUNCI
Status sosial ekonomi,gaya hidup,obesitas
3. SUMBER YANG DIGUNAKAN
Jurnal Kesehatan Andalas. 2014;3(2)
4. ALASAN PEMILIHAN SUMBER
a. Sumbernya
jelas.
b. Isi
jurnal relevan dengan topik.
c. Merupakan
sumber primer.
d. Sumber
yang dipakai jelas kredibilitasnya.
e. Sesuai
dengan yang dibutuhkan untuk penulisan literature
review.
5. SUMMARY JURNAL
No
|
Topik
|
Peneliti
|
Tahun
|
Metode
|
Populasi
& Sampel
|
Hasil
|
Kesimpulan
|
1
|
Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan
Kejadian Obesitas pada Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas Padang
|
Cici Octari,
Nur Indrawaty Liputo, Edison
|
2014
|
desain cross sectional study
|
populasi adalah seluruh siswa kelas I
sampai V di SD N 08 Alang Lawas,Padang
jumlah
sampel 41 untuk kelas I, kelas II 40, kelas III
38, kelas IV 39, dan kelas V 37 sampel
|
Penelitian ini
mendapatkan hasil 8,21% siswa mengalami obesitas, 11,79% overweight atau
gemuk, 82,60% tingkat pendapatan orang tua siswa berada di atas garis
kemiskinan, 71,30% ayah dan 71,80% ibu siswa memiliki tingkat pendidikan
menengah, 58,50% siswa memiliki pola makan baik, dan 60% memiliki aktifitas
fisik aktif.
Didapatkan
hubungan yang bermakna antara aktifitas fisik anak dengan kejadian obesitas
(p=0,048).
|
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa kejadian obesitas pada SDN 08Alang Lawas, Padang dikategorikan tinggi,
sebagian
besar
siswa SDN 08 Alang Lawas, Padang memiliki
ayah
dan ibu dengan tingkat pendidikan menengah
dan
tingkat pendapatan di atas garis kemiskinan, pola2makan baik, dan setengahnya
memiliki pola aktifitas
fisik
yang aktif.
|
2
|
Hubungan pengetahuan gizi, uang jajan dan pendapatan
orang
Tua dengan kejadian overweight pada siswa kelas 4
dan 5 sdn
001 sukajadi pekanbaru tahun 2011
|
Een Husanah
|
2011
|
penelitian
kuantitatif dengan desain cross
sectional
|
Populasi
penelitian ini
adalah
siswa kelas 4 dan 5 SDN 001
Sukajadi
Pekanbaru yang berjumlah 240
siswa,
dengan jumlah sampel 51 siswa
|
Hasil
analisis menunjukkan ada hubungan antara
pengetahuan
gizi anak dengan kejadian overweight (p=0,022) juga pada uang jajan dan
pendapatan
orang tua dengan kejadian overweight (p=0,005 dan p= 0,010).
|
Dapat
disimpulkan: Ada hubungan yang
bermakna
antara pengetahuan gizi anak,
uang
jajan dan pendapatan orang tua
dengan
kejadian overweight di SDN
001
Sukajadi Pekanbaru tahun 2011.
|
3
|
Faktor-faktor
yang mempengaruhi obesitas pada
Anak tk
providensia manado
|
Febe
Rumajar
Sefti
Rompas
Abram Babakal
|
2015
|
observasional
dengan desain crosssectional
|
Populasi dalam
penelitian ini yaitu semuaanak-anak di Taman kanak-kanak
Providensia Manado.
jumlah sampel yang
Memenuh
kriteria inklusi 30 sampel.
|
Hasil
Penelitian Terdapat 8 orangkategori obesitas I mempunyai kebiasaan makan
rendah (26,6%)
|
dapat
disimpulkanada hubungan yang
sangat
bermakna antara aktifitas fisik responden dengan Obesitas.
|
4
|
Lingkungan
makanan dan status sosial ekonomi mempengaruhi obesitas
Tarif
di Seattle dan di Paris
|
A
Drewnowski1, AV Moudon2, J Jiao3,A Aggarwal1
,H
Charreire4,5
and
B Chaix
6
|
2014
|
Analisis
SOS (Seattle Obesity Study)
|
Sampel populasi
dalam studi SOS dan RECORD
SOS yang
dilakukan pada tahun 2008-2009 adalah studi berbasis populasi a
Sampel pria dan
wanita dewasa 2001, berada di King County, WA, AS.
35
|
HASIL:
Jarak
fisik ke supermarket tidak terkait dengan risiko obesitas. Sebaliknya,
rendahnya pendidikan dan pendapatan, lebih rendah
Nilai
properti sekitar dan belanja di toko berbiaya rendah secara konsisten
dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi.
|
KESIMPULAN:
SES
yang lebih rendah dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi di Paris
dan Seattle, terlepas dari perbedaan bentuk perkotaan, makanan
Lingkungan
dan di masing-masing sistem perawatan kesehatan. Perbandingan lintas negara
dapat memberikan wawasan baru tentang masalah sosial
Faktor
penentu berat badan dan kesehatan
|
6.
LITERATUR
REVIEW
A.
Obesitas
Menurut WHO obesitas
telah menjadi epidemi global, sehingga merupakan suatu masalah kesehatan yang
harus ditangani segera.
Menurut Sjarif
(2002) mengatakan obesitas adalah kelainan atau penyakityang ditandai
penimbunan jaringan lemaktubuh secara berlebihan, sedangkanoverweight ialah
kelebihan berat badan dibandingkan berat ideal
Menurut Soetjiningsih (1995) Obesitas atau kegemukan
dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakitsalah gizi, sebagai akibat
konsumsi makananyang jauh melebihi kebutuhannya.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa obesitas itu merupakan suatu keadaan dimana terjadinya
penumpukan lemak secara berlebihan akibat mengkonsumsi makanan yang melebihi
kebutuhan.
B.
Gaya
hidup
Perubahan
gaya hidup menyebabkan terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, pola
makan, serta pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Selain itu
perubahan gaya hidup juga menurunkan frekuensi dan intensitas aktivitas fisik
yang dilakukan. Terjadi penurunan aktivitas fisik ini dapat dilihat dari
penurunan intensitas olahraga dan permainan yang mempergunakan fisik pada anak
digantikan dengan jenis permainan elektronik seperti video game. (Cici
Octari,dkk )
Menurut Hidayati (2006)
Peningkatan kemakmuran di Indonesia juga diikuti oleh perubahan gaya hidup
dankebiasaan makan. Pola makan terutama di kota – kota besar, bergeser dari
pola makantradisional ke pola makan barat yang dapatmenimbulkan mutu gizi yang
tidak seimbang.
Jadi dari kedua jurnal
diatas dapat di simpulkan bahwa perubahan gaya hidup bisa menyebabkan beberapa
perubahan salah satunya pola makan,pola makan yang awalnya pola makan
tradisional sekarang menjadi pola makan barat,dan pola makan itu dapat
menimbulkan mutu gizi yang tidak seimbang
C.
Status
sosial ekonomi
Menurut
Balitbangkes (2010) masalah kegemukan memiliki keterkaitan dengan tingkat
pendidikan kepala rumah tangga dan semakin baik keadaan ekonomi rumah
tangga.Semakin tinggi tingkat pendidikan kepala rumah tangga dan semakin baik
keadaan ekonomi rumah tangga prevalensi kegemukan cenderung meningkat.
Beberapa faktor
yang menyebabkanterjadinya gizi lebih pada anak usia sekolah, antara lain
sosial ekonomi yang mempengaruhi pola konsumsi, dimana anak yang berasal dari
keluarga ekonomi tinggi, cenderung mengkonsumsi makanan yang berkadar lemak
tinggi.(Febe Rumajar,dkk).
Menurut Sjarif
(2002) pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan
kuantitas hidangan, dengan kata lain semakin tinggi penghasilan semakin besar
pula persentase dari penghasilan tersebut untuk membeli buah, sayuran dan beberapa
jenis bahan lainnya.Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makan. Orang dalam
keadaan ekonomi rendah biasanya akan membelanjakan sebagian besar pendapatan
untuk makanan, sedangkan orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan berkurang
belanja untuk makanan.
Status
Sosioekonomi (SES), bentuk perkotaan dan lingkungan makanan dapat memberikan
pengaruh yang kuat pada bobot tubuh dan kesehatan (A Drewnowski1,dkk)
Jadi menurut
kedua jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat ekonomi maka
semakin cenderung mengalami obesitas karena dengan sosial ekonomi yang tinggi
cenderung mengkonsumsi makanan yang berkadar lemak tinggi dan semakin mudah
mendapatkan makan yang cepat saji.
D.
Hubungan
status sosial ekonomi, gaya hidup dengan obesitas
Hubungan semakin
meningkatnya keadaan ekonomi dengan peningkatan angka kejadian kegemukan atau
obesitas ini. Selain itu juga terjadi peningkatan angka kejadian seiring dengan
meningkatnya tingkat pendidikan kepala rumah tangga.(Cici Octari,dkk)
Jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status sosial ekonomi,gaya hidup
dengan obesitas karena dengan status sosial ekonomi yang tinggi maka akan
merubah gaya hidup menjadi lebih modern,contohnya dengan ekonomi tinggi
seseorang jadi lebih mudah mendapatkan makanan yang serba cepat saji yang
mengakibatkan mutu gizi tidak seimbang sehingga sangat rentang mendrita
obesitas.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unsrat.ac.id
Fjurnal.univrab.ac.i
http://jurnal.fk.unand.ac.id
http://eresources.perpusnas.go.id:2079/media/pq/classic/doc/3214675011/fmt/pi/rep/NONE?cit%
Komentar
Posting Komentar